Gula mungkin memiliki reputasi yang buruk karena berkaitan dengan risiko penyakit diabetes, obesitas, hingga kanker. Namun, bagaimana dengan kandungan gula dalam buah? Ketahui apakah konsumsi buah-buahan dalam jumlah banyak berdampak negatif bagi tubuh dalam ulasan berikut. Apakah gula dalam buah tidak baik bagi kesehatan? Buah-buahan memang mengandung gula alami dalam bentuk fruktosa. Fruktosa adalah salah satu jenis karbohidrat. Namun, berbeda dengan jenis karbohidrat lainnya seperti sukrosa dan glukosa, fruktosa mempunyai rasa yang lebih manis. Karena rasa yang manis ini, fruktosa dalam bentuk sirup jagung tinggi fruktosa banyak digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan minuman. Namun, fruktosa dalam buah tentu berbeda dengan pemanis sirup jagung tinggi fruktosa. Menurut Mayo Clinic, rata-rata buah mengandung sekitar 15 gram gula alami dalam bentuk fruktosa. Angka ini hanya menyumbang sedikit kalori pada tubuh Anda. Sementara itu, minuman atau makanan yang mengandung pemanis sirup jagung tinggi fruktosa biasanya sangat tinggi kalori. Sebotol minuman bersoda bisa mengandung sekitar 225 kkal dan tidak mengandung zat gizi penting bagi tubuh. Fruktosa juga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara mendadak. Ini lantaran tubuh mencerna fruktosa lebih lambat ketimbang sukrosa kandungan utama gula pasir. Jadi, konsumsi gula dalam buah tidak menimbulkan dampak buruk seperti konsumsi gula dalam makanan manis.
Dilansirdari Ensiklopedia, buah -buahan mengandung fruktosa atau pemanis alami, fruktosa terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. ketiganya bergabung dengan perbandingan tetap. sifat fruktosa berbeda dari komponen penyusunnya, berdasarkan sifat tersebut, fruktosa termasuk senyawa.- Fruktosa adalah jenis gula yang secara alami ditemukan dalam buah dengan derajat yang berragam. Orang yang perlu membatasi konsumsi fruktosa perlu menghindari buah dengan kandungan fruktosa yang tinggi. Hal ini dibutuhkan pula bagi mereka yang menderita fruktosa intoleran dan malabsorbsi fruktosa. Kedua kondisi ini membuat gangguan pencernaan dan perlu diobati dengan diet rendah Anda memiliki kondisi tersebut, maka sebaiknya Anda memilih buah dengan kandungan fruktosa rendah karena buah jenis itu memiliki kemungkinan lebih kecil dalam menimbulkan gejala negatif sementara masih dapat bermanfaat untuk kesehatan. Serta, kenalilah beberapa jenis buah yang memiliki kandungan fruktosa tinggi berikut agar Anda dapat menghindarinya. - Buah keringBuah kering mengandung memiliki kandungan fruktosa yang tinggi sehingga sebaiknya Anda menghindarinya atau hanya memakannya dalam jumlah Buah berbijiBuah berbiji seperti ceri, persik, plum dan mangga sangat tidak disarankan bagi Anda yang menderita kondisi "tidak bersahabat" dengan fruktosa. Buah-buahan ini dapat meningkatkan gejala negatif yang disebabkan oleh kondisi Apel dan PirApel dan pir adalah dua buah dengan kandungan fruktosa tertinggi. Ini termasuk semua jenis produk yang terbuat dari kedua buah ini, misalnya saus apel, selai apel, jus apel maupun pir. Makanan atau minuman yang mengandung apel atau pir juga harus dihindari karena kandungan fruktosanya yang sangat MelonBeberapa jenis melon mengandung fruktosa dalam jumlah tinggi, termasuk semangka. Keduanya dapat menimbulkan efek negatif bagi Anda yang harus menjalani diet rendah TropisBanyak jenis buah tropis yang mengandung kadar fruktosa tinggi dan dapat menghasilkan ketidaknyamanan jika Anda memiliki kondisi fruktosa intoleran dan malabsorbsi fruktosa. Buah tropis yang dimaksud antara lain mangga, pisang dan kiwi. Setiap makanan atau minuman yang mengandung buah-buahan ini juga cenderung mengandung fruktosa tinggi sehingga perlu harus dihindari. Jambu biji dan leci merupakan jenis lain dari buah-buahan tropis yang mengandung kadar fruktosa tinggi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Kandungangula dalam buah alami biasa disebut dengan fruktosa. Nah, adanya kandungan gula dalam buah pastinya sangat mengkhawatirkan bagi penderita diabetes. Sebab, mereka harus sangat memperhatikan jumlah karbohidrat dalam dietnya agar kadar gula darah tidak melonjak naik. Namun, bukan berarti Anda harus menghindari konsumsi buah saat
Fruktosa merupakan salah satu jenis gula yang banyak ditemukan pada makanan atau minuman sehari-hari, termasuk minuman kemasan, roti atau kue manis. Meski manfaatnya sebagai pemanis di lidah, namun efek fruktosa tidak selamanya baik untuk tubuh. Fruktosa alami dapat ditemukan dari beberapa jenis buah, sayur dan juga madu. Sedangkan fruktosa untuk keperluan komersil biasa diperoleh dari tebu, bit, dan jagung. Fruktosa yang sudah melalui proses kimia, memiliki tekstur seperti kristal padat, berwarna putih, tidak berbau, sangat manis, dan larut air. Risiko Gangguan Pencernaan Sayangnya, tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam menyerap fruktosa. Kondisi ini dikenal dengan malabsorbsi fruktosa. Hal ini terjadi lantaran usus kecil tidak mampu menyerap fruktosa, sehingga, kandungan ini terkumpul pada saluran cerna. Beberapa gejala yang sering dikeluhkan antara lain gangguan pencernaan, seperti sakit perut, diare, mual, perut kembung, dan muntah. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai malabsorbsi fruktosa masih rendah. Pada orang yang memiliki riwayat penyakit saluran cerna, gangguan penyerapan fruktosa dapat menimbulkan gejala penyakit seperti penyakit celiac dan radang usus. Sebaliknya, kelebihan konsumsi fruktosa diduga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena beberapa penyakit, yaitu obesitas, resistensi insulin, serta naiknya tingkat kolesterol LDL, asam urat, dan trigliserida. Efek fruktosa juga dikaitkan dengan risiko sindrom metabolik, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Jika dibandingkan dengan pemanis lainnya, seperti sukrosa atau glukosa, fruktosa terbukti lebih berbahaya. Selain dapat menyebabkan berbagai penyakit di atas, fruktosa juga mampu meningkatkan rasa lapar dan keinginan untuk mengonsumsi makanan atau minuman manis. Membatasi Asupan Fruktosa Bagi Anda yang mengalami malabsorbsi fruktosa, maka penting untuk mambatasi asupan yang mengandung fruktosa. Beberapa jenis buah dan sayur yang tinggi kandungan fruktosa antara lain Apel Anggur Semangka Pisang Stroberi Bluberi Alpukat Asparagus Wortel Buncis Selada Untuk makanan atau minuman yang diproses maka dianjurkan membaca label kemasan terlebih dahulu. Selain ditulis fruktosa pada kemasan, pemanis ini juga bisa ditemukan pada sirup jagung tinggi fruktosa, sirup agave, madu, gula invert, sirup maple, molase, gula palem atau gula kelapa. Namun, jangan buru-buru menganggap diri Anda mengalami malabsorbsi fruktosa ketika mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi makanan di atas. Untuk memastikan, Anda perlu menemui dokter untuk menjalani pemeriksaan. Jangan berlebihan dalam mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi fruktosa atau pemanis lain, untuk menghindari efek pemanis yang tidak selalu baik bagi kesehatan. Konsultasikan dengan dokter gizi untuk informasi lebih lanjut mengenai pemanis buatan dan alami, apabila Anda berisiko menderita diabetes.Glukosadisimpan jadi energi (glikogen), sementara fruktosa menjadi lemak. Sukrosa alami bisa ditemukan dalam banyak jenis buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Namun pemanis ini juga kerap ditambahkan pada makanan kemasan; seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya.
Pemakaian gula saat ini begitu mengkhawatirkan. Mengapa? Karena, hal ini berkaitan erat dengan penyakit yang serius, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Terdapat banyak cara untuk mengurangi resiko yang dapat disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan. Salah satunya adalah dengan mengganti gula dengan pemanis fatal yang sering dilakukan oleh sebagian besar orang adalah banyak menggunakan gula dalam kehidupan sehari-hari tanpa menyadarinya. Anda masih bisa mengkonsumsi makanan manis, tanpa harus menambahkan gula di dalamnya. Atau Anda juga bisa menggunakan pemanis alami sebagai pengganti gula. Apakah Anda penasaran? Anda akan mendapatkan jawabannya di sini. Mengapa Mengonsumsi Gula Berlebih Berdampak Buruk? Bukti menunjukkan bahwa seseorang yang mengikuti diet tinggi pemanis tambahan, lebih cenderung meningkatkan risiko terkena obesitas. Kok bisa? Perlu untuk Anda ketahui, gula dapat mengganggu hormon dalam tubuh Anda yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yang menyebabkan peningkatan asupan kalori dan penambahan berat badan. Tidak hanya itu, asupan gula yang berlebih di dalam tubuh mampu merusak metabolisme, yang bisa mengakibatkan meningkatnya kadar insulin serta penyimpanan lemak Konsumsi gula yang tinggi dikaitkan juga dengan kesehatan pada mulut yang sangat buruk serta penyakit mematikan, seperti jantung, diabetes, maupun kanker. Selain menyebabkan permasalahan pada kesehatan, gula mampu membuat Anda ketagihan. Ini menyebabkan dopamin dilepaskan di otak, respons yang sama diaktifkan oleh obat-obatan yang membuat kecanduan. Hal ini membuat Anda memakan gula berlebihan terutama untuk individu yang mengalami masa stress. Baca juga Kenali Dampak Buruk Makanan Manis bagi Kesehatan Memang, Apa Kelebihan Pemanis Alami? Menurut Kelvin Halim, tim nutrisionis Jovee, pemanis alami memiliki kelebihan tersendiri. Pemanis alami dapat menjadi pilihan pengganti gula pasir dan sejenisnya dikarenakan indeks glikemiknya yang lebih rendah. Indeks glikemik merupakan kemampuan makanan dicerna tubuh dan meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Semakin tinggi kadar indeks glikemiknya, semakin cepat makanan tersebut dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Walau memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, tetap pemanis alami juga perlu dikontrol asupannya, dengan mengonsumsi sebanyak 4 sendok makan atau 50 gram dalam 1 harinya sesuai anjuran. Apa Saja Jenis Pemanis Alami yang Lebih Baik Dibandingkan Gula? Anda harus tahu, bahwa ada makanan manis yang bisa dikonsumsi tanpa gula. Inilah makanan manis yang bisa dikonsumsi, diantaranya sebagai berikut 1. Madu Madu adalah cairan dengan tekstur kental berwarna keemasan yang diproduksi dari lebah madu. Di dalam madu terdapat vitamin dan mineral, serta banyak antioksidan bermanfaat. Asam fenolik dan flavonoid dalam madu bertanggung jawab atas aktivitas antioksidannya, yang dapat membantu mencegah diabetes, peradangan, penyakit jantung, dan kanker. Pada intinya, madu masih berupa pemanis dan tidak sepenuhnya berbahaya untuk tubuh. Salah satu madu yang dapat dikonsumsi adalah MADU URAY NATURAL HONEY GRADE A 450G Rp 2. Coconut Sugar Coconut sugar merupakan pemanis yang diekstraksi dari nila kelapa. Di dalam coconut sugar, terdapat zat besi, seng, kalsium, kalium, dan antioksidan. Coconut sugar mempunyai indeks glikemik lebih rendah daripada gula, sebagian besar karena kandungan inulin di dalamnya. Insulin adalah jenis serat larut yang telah terbukti memperlambat pencernaan, meningkatkan kepenuhan, dan memberi makan bakteri sehat di usus Anda. 3. Monk Fruit Sweetener Monk fruit sweetener di ekstrak dari buah siraitia grosvenorii, yang berasal dari Thailand Utara dan China Selatan. Alternatif pemanis alami ini mengandung 0 kalori dan 100-250 kali lebih manis dibandingkan dengan gula. Monk fruit sweetener mengandung fruktosa serta glukosa, tetapi rasa manis di dalamnya monk fruit sweetener didapat dari antioksidan bernama mogrosides. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan monk fruit sweetener, berpengaruh minimal pada asupan kalori harian Anda, kadar glukosa darah, dan kadar insulin, dibandingkan dengan minuman manis sukrosa. 4. Xylitol Xylitol adalah gula alkohol dengan rasa manis yang mirip. Dibuat dari jagung ataupun kayu birch yang ditemukan pada buah-buahan dan sayuran. Xylitol memiliki kandungan 2,4 kalori per gram, yang mana 40% sedikit dibandingkan dengan gula biasa. Apa yang membuat xylitol menjadi alternatif untuk Anda? Karena kandungan fruktosa yang rendah, hal ini bertanggung jawab atas sebagian besar efek berbahaya gula. 5. Stevia Stevia adalah pemanis alami yang diekstrak dari daun Stevia rebaudiana yang berasal dari Amerika Selatan. Pemanis nabati ini diekstraksi dari salah satu dari dua senyawa, stevioside dan rebaudioside A. yang mana masing-masing di dalamnya terdapat 0 kalori dan memiliki rasa manis 350 kali lipat daripada gula. Daun Stevia rebaudiana dikemas dengan nutrisi dan phytochemical, sehingga pemanis ini dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan. Senyawa manis dalam stevia, telah terbukti menurunkan tekanan darah, glukosa darah, dan kadar insulin. Jadi, aman untuk digunakan Anda. 6. Erythritol Sama dengan xylitol, erythol merupakan gula alkohol yang sangat manis untuk dikonsumsi dengan kandungan kalori yang sedikit. Kandungan kalori di dalamnya hanya 0,24 kalori per gram, erythritol mengandung 6% dari kalori gula biasa. Rasanya juga hampir persis seperti gula, membuat Anda mudah berpindah ke pemanis alami yang satu ini. Erythritol tidak meningkatkan kadar glukosa darah, insulin, kolesterol, atau trigliserida, jadi aman untuk Anda konsumsi saat ini. 7. Yacon Syrup Yacon syrup merupakan pemanis yang diekstrak dari tumbuhan Smallanthus sonchifolius berasal dari Amerika Selatan. Rasanya manis, warnanya gelap, dan memiliki konsistensi yang tebal mirip dengan molase. Kandungan tinggi fructooligosaccharides FOS dalam sirup yacon menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Penelitian menunjukkan hal itu dapat mengurangi indeks glikemik, berat badan, dan risiko kanker usus besar. Jadi, Anda bisa konsumsi pemanis alami yang satu ini. Itulah beberapa pemanis alami yang bisa Anda konsumsi sebagai pengganti gula. Mengurangi konsumsi gula dapat menjauhkan Anda dari macam-macam risiko penyakit, termasuk obesitas dan diabetes. Mulailah bangun kebiasaan makan makanan sehat dan rendah gula supaya hidup menjadi lebih sehat. Baca juga Mineral Kromium, Mineral Penyeimbang Gula Darah dan Sumber Makanannya 11 Camilan Sehat untuk Anda yang Sedang Diet Ingin mengetahui informasi kesehatan terpercaya? Daftarkan email anda di Ngovee. Untuk mendapatkan suplemen dan vitamin spesial buat anda, unduh aplikasi Jovee. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store. Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee.
LwHScU.